Rabu, 21 Maret 2012

Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan ANC

Setiap tahun tak kurang dari 500.000 wanita mengalami kematian akibat komplikasi kehamilan, persalinan atau 6 minggu pertama pasca persalinan. 99% diantara kematian itu terjadi di negara-negara sedang berkembang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi kematian akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Diantaranya, menyediakan pelayanan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) bagi ibu hamil. Namun pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan masih kurang akibat banyak faktor  yang mempengaruhi. Penelitian ini berupaya mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan pelayanan ANC di Indonesia. 


Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 35 item pertanyaan dan dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama dan kedua berisi pertanyaan tentang sosio-demografis si ibu, bagian ketiga berisi pertanyaan sekitar pengetahuan ibu tentang kehamilan, dan bagian keempat dibagi menjadi 2 sub bagian, yaitu preferensi tentang bidan dan preferensi tentang dukun bersalin, serta sub bagian tentang nilai-nilai tradisional yang dianut si ibu hamil. Sebanyak 145 dari 200 ibu dalam kategori usia produktif yang sedang hamil atau pernah hamil mengisi kuesioner tentang kunjungan ANC tersebut. Data dikumpulkan pada periode Juli dan Agustus 2010, dari 10 desa di Tanjung Emas. Preferensi tentang jenis pelayanan dipilih diolah menggunakan Analisis Multi Regresi.

Hasil penelitian, 77,9% responden melakukan pemeriksaan ANC lebih dari empat kali dan 22,1% kurang dari empat kali. 59,4% menerima pelayanan ANC pada saat periksa kehamilan, dan secara statistik signifikan (p=0,001) pada kelompok ibu multipara (hamil lebih dari 1 kali). Wanita hamil yang melakukan pemeriksaan ANC karena dorongan keluarga, secara statistik signifikan (p=0,003) mempunyai skor keyakinan terhadap nilai-nilai tradisi lebih tinggi daripada wanita hamil melakukan pemeriksaan ANC karena kemauan sendiri. Preferensi menggunakan jasa dukun bersalin sangat kuat dipengaruhi oleh keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional (p<0,001). Sebaliknya, preferensi menggunakan jasa Bidan penolong persalinan berkorelasi negatif dengan keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional (p<0,001).

Sebagai kesimpulan, paritas adalah faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC kurang dari 4 kali dalam masa kehamilan. Wanita yang melakukan pemeriksaan ANC karena dorongan keluarga lebih tinggi skor keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional dibandingkan wanita melakukan pemeriksaan karena kemauan sendiri.  Selanjutnya, keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional dan pendapatan keluarga yang rendah besar pengaruhnya pada preferensi menggunakan jasa dukun, trend sebaliknya terjadi pada ibu hamil yang menggunakan jasa pelayanan bidan. 

Keyword : ANC, dukun bersalin, bidan, preferensi, ibu hamil, nilai-nilai tradisional, pelayanan kesehatan

1.       Judul penelitian : Factors influencing the use of antenatal care in rural West Sumatra, Indonesia
2.       Peneliti : Yenita Agus, Shigeko Horiuchi
3.       Publikasi : BMC Pregnancy and Childbirth
4.       Tanggal Publikasi : 21 Februari 2012
5.       Download : http://adf.ly/6WXY6


Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar