Setiap tahun
tak kurang dari 500.000 wanita mengalami kematian akibat komplikasi kehamilan,
persalinan atau 6 minggu pertama pasca persalinan. 99% diantara kematian itu
terjadi di negara-negara sedang berkembang. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk mengatasi dan mengurangi kematian akibat komplikasi kehamilan, persalinan
dan pasca persalinan. Diantaranya, menyediakan pelayanan pemeriksaan
kehamilan (Antenatal Care) bagi ibu
hamil. Namun pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan masih kurang akibat
banyak faktor yang mempengaruhi.
Penelitian ini berupaya mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
pemanfaatan pelayanan ANC di Indonesia.
Penelitian
ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 35 item pertanyaan dan dibagi
menjadi empat bagian. Bagian pertama dan kedua berisi pertanyaan tentang
sosio-demografis si ibu, bagian ketiga berisi pertanyaan sekitar pengetahuan
ibu tentang kehamilan, dan bagian keempat dibagi menjadi 2 sub bagian, yaitu
preferensi tentang bidan dan preferensi tentang dukun bersalin, serta sub
bagian tentang nilai-nilai tradisional yang dianut si ibu hamil. Sebanyak 145
dari 200 ibu dalam kategori usia produktif yang sedang hamil atau pernah hamil
mengisi kuesioner tentang kunjungan ANC tersebut. Data dikumpulkan pada periode
Juli dan Agustus 2010, dari 10 desa di Tanjung Emas. Preferensi tentang jenis
pelayanan dipilih diolah menggunakan Analisis Multi Regresi.
Hasil
penelitian, 77,9% responden melakukan pemeriksaan ANC lebih dari empat kali dan
22,1% kurang dari empat kali. 59,4% menerima pelayanan ANC pada saat periksa
kehamilan, dan secara statistik signifikan (p=0,001)
pada kelompok ibu multipara (hamil lebih dari 1 kali). Wanita hamil yang
melakukan pemeriksaan ANC karena dorongan keluarga, secara statistik signifikan
(p=0,003) mempunyai skor keyakinan
terhadap nilai-nilai tradisi lebih tinggi daripada wanita hamil melakukan
pemeriksaan ANC karena kemauan sendiri. Preferensi menggunakan jasa dukun
bersalin sangat kuat dipengaruhi oleh keyakinan terhadap nilai-nilai
tradisional (p<0,001). Sebaliknya,
preferensi menggunakan jasa Bidan penolong persalinan berkorelasi negatif
dengan keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional (p<0,001).
Sebagai
kesimpulan, paritas adalah faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC kurang dari 4
kali dalam masa kehamilan. Wanita yang melakukan pemeriksaan ANC karena
dorongan keluarga lebih tinggi skor keyakinan terhadap nilai-nilai tradisional
dibandingkan wanita melakukan pemeriksaan karena kemauan sendiri. Selanjutnya, keyakinan terhadap nilai-nilai
tradisional dan pendapatan keluarga yang rendah besar pengaruhnya pada
preferensi menggunakan jasa dukun, trend sebaliknya terjadi pada ibu hamil yang
menggunakan jasa pelayanan bidan.
Keyword : ANC, dukun bersalin,
bidan, preferensi, ibu hamil, nilai-nilai tradisional, pelayanan kesehatan
1. Judul penelitian : Factors influencing the use of antenatal care in rural West Sumatra, Indonesia
2. Peneliti : Yenita Agus, Shigeko Horiuchi
3. Publikasi : BMC Pregnancy and Childbirth
4. Tanggal Publikasi : 21 Februari 2012
5. Download : http://adf.ly/6WXY6
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar