Selasa, 20 Maret 2012

Gangguan Pra-menstruasi pada Remaja : Berpengaruh Buruk ?

Gangguan pra-menstruasi yang lazim disebut sindrom pra-menstruasi (Pre-Menstrual Syndrome) dan gangguan pra-menstruasi disporik (Pre-Menstrual  Dysphoric Disorder) sering dialami oleh remaja putrid. Namun dampaknya terhadap kualitas hidup remaja putri belum banyak diketahui.  Penelitian yang dilakukan oleh Mahin Dehara dan kawan-kawan ini dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup remaja putrid yang mengalami gangguan pra-menstruasi di Republik Islam Iran.

Penelitian cross-sectional ini merekrut  siswi remaja berusia antara 14 dan 19 sebagai sampel penelitian. Para siswi diwawancarai tentang kemungkinan pernah mengalami gangguan menstruasi. Gangguan pra-menstruasi diklasifikasi sesuai dengan standart  Klasifikasi Internasional tentang Penyakit (ICD-10) dan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan  Mental (DSM-IV). Status kesehatan yang terkait dengan kualitas hidup diukur dengan menggunakan Formulir Survei Cepat Kesehatan (SF-36). Dan data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan antar sub-kelompok dari sampel penelitian. 


Hasil penelitian menunjukan, dari  602 siswa perempuan yang diteliti semua siswi mengaku sekurang-kurangnya mengalami satu gejala pra-menstruasi. Dari ke-602 siswi tersebut,  224 (37,2%) diantaranya memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan pra-menstruasi disporik (PMDD). Dengan membandingkan Skor dari formulir SF-36  antara siswa perempuan dengan dan tanpa PMDD, ditemukan adanya  perbedaan yang signifikan pada semua bentuk pengukuran (P <0,001) kecuali untuk pengukuran fungsi fisik (P = 0,274). Hasil ini membuktikan gangguan pra-menstruasi pada remaja putri berpengaruh pada emosional, fisik, fungsi sosial serta  rasa sakit. 

Hasil  penelitian menegaskan fakta bahwa remaja putri yang mengalami  gangguan pra-menstruasi menderita gangguan kesehatan yang berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup remaja putri yang mengalami gangguan pra-menstruasi perlu dilakukan upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Yang memungkinkan para remaja putri mengetahui tata cara mengatasi gangguan pra-menstruasi. Dan para guru dan petugas kesehatan diharapkan membantu mengenali masalah ini dan ikut memberikan dukungan pada remaja putri  yang mengalaminya.


  1. Judul Penelitian : Health related quality of life among adolescents with premenstrual disorders: a cross sectional Study.
  2. Peneliti : Mahin Delara, Fazlollah Ghofranipour, Parviz Azadfallah, Sedigheh Sadat Tavafian, Anoushirvan Kazemnejad, Ali Montazeri
  3. Tanggal Publikasi : 1 Januari 2012
  4. Download : http://adf.ly/6Ud1p    
Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar