Sabtu, 19 Februari 2011

Keterkaitan Kesehatan Seksual dan Reproduksi dan Keberhasilan Intervensi HIV : Suatu Kajian Sistemik

Masyarakat internasional telah sepakat bahwa Tujuan Pembangunan Millenium Millenium Development Goal (MDG)) tidak akan tercapai tanpa jaminan akses universal bagi kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) serta pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan terhadap penderita HIV / AIDS. Akhir-akhir ini, ada kecenderungan peningkatan kesadaran dan diskusi tentang manfaat yang mungkin dapat diraih bila mengaitkan program jaminan akses kesehatan seksual dan reproduksi dengan program (penanggulangan) HIV pada perumusan kebijakan, sistem kesehatan nasional dan pelayanan kesehatan. Namun, bukti keberhasilan keterkaitan kedua program ini belum pernah ditelaah secara sistematis.


Penelitian ini berupaya untuk melakukan kajian secara sistematis untuk membuktikan apakah ada keterkaitan antara akses kesehatan seksual dan reproduksi dengan intervensi HIV. Metode terstruktur digunakan untuk mengumpulkan, memilah dan ekstraksi data. Hasil-hasil penelitian dari tahun 1990 sampai 2007, baik yang mengkaji pra/pasca intervensi, atau evaluasi-evaluasi berjenjang tentang keterkaitan intervensi kesehatan seksual dan reproduksi dan HIV dimasukan dalam kajian ini. Dan masing-masing diberi skor penilaian dengan menggunakan skala sembilan. Laporan hasil pelaksaan program yang tidak dipublikasikan dikelompokan sebagai "kegiatan-kegiatan yang memberi harapan".

Hasil penelitian menunjukan dari 50.000 lebih kutipan yang teridentifikasi, 185 studi yang termasuk dalam kajian dan 35 dianalisis. Hasil-hasil penelitian ini memiliki heterogenitas dalam hal intervensi, populasi, tujuan, desain penelitian, ketelitian dan hasil yang terukur. Keterkaitan intervensi kesehatan seksual dan reproduksi dan HIV pada umumnya dianggap sebagai hal menguntungkan dan layak. Sebagian besar penelitian menunjukkan perbaikan pada semua dampak (outcome) yang dikaji. Selain itu ada beberapa penelitian yang mengungkapkan hasil yang beragam, hanya sebagian kecil yang menunjukan hasil yang negatif. Umumnya, efek positif yang ditampilkan berupa dampak penting, seperti insiden HIV, insiden penyakir infeksi menular seksual, penggunaan kondom, penggunaan alat kontrasepsi, cakupan tes HIV dan kualitas pelayanan (kesehatan). Penelitian yang termasuk “kegiatan-kegiatan yang memberi harapan” (n = 23) cenderung mengevaluasi program-program (intervensi) terkini dan lebih komprehensif. Faktor-faktor yang mendukung efektifitas keterkaitan intervensi kesehatan seksual dan reproduksi dan intervensi HIV mencakup keterlibatan stakeholder, pengembangan kapasitas, sikap petugas kesehatan yang positif, pelayanan kesehatan yang “peduli” (tidak memberi “cap” atau stigma pada pasien), dan keterlibatan tokoh masyarakat.

Sebagai kesimpulan dinyatakan bahwa bukti-bukti yang dikaji dari hasil-hasil penelitian terdahulu mendukung adanya keterkaitan antara intervensi kesehatan seksual dan reproduksi dan intervensi HIV, walaupun masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam literatur-literatur tersebut. Para penentu kebijakan, manajer program dan peneliti harus terus-menerus melakukan advokasi , dalam upaya untuk memperoleh dukungan, menerapkan dan mengevaluasi keterkaitan intervensi kesehatan seksual dan reproduksi dan intervensi HIV ditingkat kebijakan, sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan.


  • Judul Penelitian : Linking sexual and reproductive health and HIV interventions: a systematic review
  • Peneliti : Caitlin E Kennedy, Alicen B Spaulding, Deborah Bain Brickley, Lucy Almers, Joy Mirjahangir, Laura Packel, Gail E Kennedy, Michael Mbizvo, Lynn Collins, Kevin Osborne
  • Publikasi : Journal of the International AIDS Society
  • Tanggal : 19 Juli 2010.
  • Artikel Link : http://www.jiasociety.org/content/13/1/26
  • ISSN : 1758-2652-13-26

1 komentar: