Rabu, 14 Desember 2011

Resiko Keguguran Pada Wanita yang Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual Selama Kehamilan

Kekerasan pada wanita hamil yang dilakukan oleh laki-laki pasangan intimnya dapat berakibat buruk pada outcome kehamilannya. Penelitian ini mengamati peran laki-laki pasangan intim sebagai faktor resiko potensial penyebab keguguran pada wanita hamil di Guatemala. Tujuan penelitian ini : 1) mengukur besar dan pola kekerasan seksual (verbal, fisik dan seksual) yang dilakukan laki-laki pasangan intim pada sampel wanita hamil Guatemala selama 12 bulan terakhir, 2) mengevaluasi pengaruh kekerasan fisik dan seksual pada keguguran sebagai dampak kehamilan.

Metode penelitian : wanita hamil pengunjung rumah sakit umum terkemuka di Guatemala City pada periode waktu 1 Juni – 30 September 2006, diminta berpartisipasi pada penelitian cross-sectional ini. Dokter jaga akan mengakses apakah terjadi peristiwa keguguran, yang didefinisikan sebagai gugurnya kehamilan tanpa dikehendaki hingga usia kehamilan 28 minggu. Kemudian dikumpulkan data laki-laki pasangan intim, karakteristik sosial dan demografi, perilaku beresiko, dan riwayat medis menggunakan kuesioner tertulis. Dilakukan pula uji laboratorium kemungkinan adanya infeksi HIV dan sifilis. Keterkaitan antara kekerasan fisik yang dilakukan laki-laki pasangan intim dengan terjadinya keguguran diuji dengan multivariat regresi logistic.
Laki-laki pasangan intim berpengaruh pada 18% dari 1897 wanita hamil usia 18 – 47 tahun di Guatemala yang menjadi sampel penelitian ini. Kekerasan verbal yang paling banyak (16%) dilakukan laki-laki pasangan intim, diikuti masing-masing kekerasan fisik (10%), dan kekerasan seksual (3%). Masing-masing bentuk kekerasan yang dilakukan laki-laki pasangan intim tidak selalu dalam bentuk tunggal (kekerasan verbal saja, misalnya) seringkali terjadi justeru muncul bersamaan (misalnya, kekerasan fisik dan seksual). Keguguran dialami 10% wanita hamil yang menjadi sampel (n=190). Setelah dilakukan pengendalian (adjustment) faktor pengganggu potensial, kekerasan fisik atau seksual yang dilakukan laki-laki pasangan intim secara signifikan terkait dengan terjadinya keguguran (ORadj 1.1 – 2.8).
Kesimpulan penelitian ini, kekerasan fisik dan seksual yang dilakukan laki-laki pasangan intim berhubungan erat dengan kejadian keguguran pada wanita hamil di Guatemala. Hasil ini mendukung hasil penelitian terdahulu tentang hal yang sama yang dilakukan pada survey yang berbasis populasi. Untuk itu laki-laki pasangan intim harus menjadi perhatian khusus sebagai salah satu faktor penyebab keguguran. Pelayanan kesehatan reproduksi harus jeli menapis (skrining) adanya kemungkinan adanya kekerasan, apapun bentuknya, yang dilakukan pasangan intim dan cepat tanggap untuk memberi bantuan atau konseling.

·   Judul Penelitian : Increased risk of miscarriage among women experiencing physical or sexual intimate partner  violence during pregnancy in Guatemala City, Guatemala: cross-sectional study
·   Tim Peneliti : Mira Johri, Rosa E. Morales, Jean-Francois Boivin, Blanca E. Samayoa, Jeffrey S. Hoch, Carlos F. Grazioso, Ingrid J. Barrios Matta, Cecile Sommen, Eva L. Baide Diaz, Hector R. Fong, Eduardo G. Arathoon.
·   Publikasi  : BMC Pregnancy and Childbirth
·   Tanggal Publikasi : 6 Juli 2011.
·   Download : http://adf.ly/4dwen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar