Wilayah Kisumu,Kenya merupakan daerah yang peningkatan prevalensi HIV
tinggi menurut hasil survei surveilans sentinel terakhir, dan sebagian besar
terjadi pada kelompok usia remaja. Untuk mencari penyebab tingginya prevalensi
HIV pada kelompok remaja ini maka dilakukan penelitian kualitatif guna
mengeksplorasi resiko.
Penelitian ini dilakukan dengan
wawancara mendalam (in-depth interview)
pada 150 remaja usia 15 – 20 tahun, menggelar 4 sesi fokus grup diskusi, dan
melakukan 40 sesi pengamatan di tempat-tempat yang biasa digunakan para remaja
tersebut menghabiskan waktu luangnya.
Hasilnya : tempat pertunjukan video porno dan lapak minum setempat
diidentifikasi sebagai tempat paling favorit bagi remaja untuk melakukan
hubungan seks berganti pasangan, hubungan seks massal, hubungan seks dengan
paksaan dan transaksi seks tanpa proteksi. Hall pertunjukan video – ruangan
yang dilengkapi TV dan VCR – sering mempertontonkan pornografi pada malam hari
dengan biaya sangat murah dan para remaja diijinkan untuk menikmati
pertunjukan. Hubungan seks dengan paksaan, perkosaan gang, hubungan seks
massal, menjadi kebiasaan para remaja, seringkali difasilitasi dengan
penyalahgunaan minuman alkohol, dimana para remaja diijinkan untuk minum dan
harganya yang sangat murah di lapak-lapak minuman setempat. Bagi sebagian besar
gadis remaja yang seksual aktif, sangat rentan mengalami infeksi penyakit
kelamin/HIV, disebabkan kekurangan finansial, perbedaan power dalam relasi
gender, dan norma-norma budaya. Keinginan untuk dicintai dan kepuasan seksual
berkontribusi pada perilaku berganti-ganti pasangan. Sejumlah besar para gadis
dan gadis remaja terlibat dalam transaksi seks, seringkali dengan pasangan
laki-laki pekerja yang lebih tua. Laki-laki pasangannya mempunyai posisi
sosio-ekonomi yang lebih kuat daripada si gadis remaja, yang memungkinkan
mereka memberi uang/hadiah untuk ditukar dengan seks. Kondom sangat jarang
dipakai pada setiap jenis hubungan seksual.
Penelitian ini sangat kuat menunjukan kerentanan remaja putri tertular
penyakit kelamin/HIV dan peran laki-laki sebagai pemicu epidemi HIV setempat.
Kelompok remaja harus menjadi sasaran upaya pencegahan, dengan mengubah sikap
terkait kekuasaan dan pengendali dalam hubungan seksual dengan pasangannya.
Para gadis remaja perlu diberdayakan agar mampu menegosiasi seks yang aman dan
mengatasi kemiskinannya dengan aktifitas-aktifitas yang memberikan penghasilan
tambahan. Selain itu, perlu regulasi yang mengatur kegiatan lapak-lapak minuman
dan Hall video, terkait dengan usia pengguna. Karena tempat-tempat tersebut
dapat memfasilitasi terjadinya hubungan seksual beresiko pada kelompok remaja.
- Judul Penelitian : Porn video shows, local brew, and transactional sex: HIV risk among youth in Kisumu, Kenya
- Tim Peneliti : Carolyne Njue1, Helene ACM Voeten, Pieter Remes
- Publikasi : BMC Public Health
- Tanggal Publikasi : 8 Agustus 2011
- Download naskah asli : http://adf.ly/4dwOo
- Prediktor mortalitas HIV/AIDS
- Pola, Trend dan Perbedaan Seks pada mortalitas HIV/AIDS
- Virus HIV bisa menyembuhkan kanker ?
- Adakah keterkaitan infeksi HIV dengan kanker cerviks ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar