Selasa, 14 Juni 2011

Mengapa Wanita Enggan Melakukan Pemeriksaan Kehamilan ? : Penelitian Kualitatif Perspektif Masyarakat Garut, Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat

Pemeriksaan sebelum, selama dan setelah kehamilan adalah bentuk-bentuk intervensi yang telah direkomendasikan di seluruh dunia sebagai upaya untuk mencegah kematian ibu dan bayi baru lahir. Jawa Barat merupakan salah propinsi di Indonesia yang tinggi proporsi persalinan di rumah, rendah kunjungan minimal 4 kali periksa kehamilan, dan rendahnya cakupan pemeriksaan pasca persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perspektif masyarakat terhadap pemeriksaan sebelum dan sesudah persalinan, yang mencakup alasan memanfaatkan/tidak memanfaatkan layanan pemeriksaan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan sebelum dan sesudah persalinan, dan tradisi-tradisi budaya yang dilakukan sebelum dan sesudah persalinan di Garut, Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat.

Penelitian kualitatif ini dilakukan antara Maret – Juni 2009 di enam desa, pada 3 kabupaten di Jawa Barat. Sebanyak 20 Focus Group Discussion (FGD) dan 165 wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan pada 295 responden. Secara umum FGD dan wawancara mendalam tersebut mencakup topik pengalaman masyarakat terkait dengan pelayanan pemeriksaan sebelum dan sesudah persalinan, alasan tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, dan tradisi-tradisi budaya yang dilakukan sebelum dan sesudah persalinan.


Hasil penelitian menunjukan bahwa alasan wanita hamil melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah persalinan adalah untuk keselamatan kesehatan ibu dan bayinya. Kesulitan keuangan menjadi alasan utama tidak melakukan pemeriksaan kehamilan 4 kali selama kehamilan atau 2 kali pemeriksaan 1 bulan pertama pasca persalinan. Hal ini berkaitan dengan biaya pelayanan kesehatan, biaya transportasi atau keduanya. Di wilayah daerah terpencil, terbatasnya cakupan pelayanan kesehatan juga menjadi masalah, terutama jika bidan desa sering meninggalkan tempat tugasnya. Demikian pula jarak dari tempat pelayanan kesehatan, ditambah kondisi jalan yang buruk menjadi masalah penting, terutama di daerah terpencil. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan juga menjadi problem, sebagian masyarakat beranggapan bahwa pelayanan kesehatan diperlukan hanya jika terjadi komplikasi obstetrik. Jasa dukun paling banyak dimanfaatkan untuk memberi pelayanan sebelum, selama dan sesudah persalinan dan peran mereka pada pelayanan ibu dan anak dianggap vital oleh sebagian masyarakat.

Sebagai kesimpulan, strategi kesehatan masyarakat perlu memperhitungkan ketersediaan, keterjangkauan, dan akses pelayanan kesehatan. Upaya pengentasan kemiskinan akan membantu mengatasi kendala finansial untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan sebelum dan sesudah persalinan. Penelitian ini juga merekomendasikan pentingnya program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelayanan kesehatan sebelum dan sesudah persalinan.

  • Judul Penelitian : Why don’t some women attend antenatal and postnatal care services?:a qualitative study of community members’ perspectives in Garut, Sukabumi and Ciamis districts of West Java Province, Indonesia
  • Peneliti : Christiana R Titaley, Cynthia L Hunter, Peter Heywood, Michael J Dibley.
  • Publikasi : BMC Pregnancy and Childbirth
  • Tanggal : 12 Oktober 2010.
  • Download Artikel : http://adf.ly/4dwlT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar